berikan aku cinta
agar tak ada terluka
berikan aku cinta
setetes cinta
untuk membahagiakan sejuta asa
kerinci, 2003
Jumat, 30 Desember 2011
Sabtu, 28 Maret 2009
grand stratefgi IMM kedepan
GRAND STRATEGY IMM KEDEPAN1
Oleh Dewi Trinoka2
PROLOG
Lahirnya IMM tidak hanya sekadar merupakan sebuah ikatan otonom yang bergerak dalam tiga ranah saja dlam komptensi tektualnya saja dalam persyarikatan muhammadiyah, tetapi lebih jauh dari itu secara kontektualnya pun IMM di lahir kan sebagai rekonstruksioner pergerakan kaum muda
Dalam perjalanannya menduduki usia yag kian karatan, menjelang hari tua yang kian menjemput, yang ternyata IMM semakin termakan arus masa tuanya dalam perjalanan yang kian lapuk. Ikatan besar ini bagai menguap di siang bolong, terlena dengan mimpi indah masa lalu yang romantisme, terlarut dengan kejayaan abad klasik , tetapi tidak bangun dari keterpurukan yang hampir saja menyentuh mau, mengenang kisah romansa dengan cerita yang menggebu tanpa aplikasi reail, apakah seperti ini yang kita inginkan dalam ikatan besar ini?
DPD Aceh yang semakin jauh ke Sabang. DPD Riau yang entah di mana rimbanya, DPD jambi yang bagai benang kusut tanpa nyawa, bagai kerakap tumbuh di batu, hidup segan mati tak mau, DPD Bengkulu yang hampir mati suri, nyaris tanpa nyawa, bagai hantu menembus kehidupan hanya ada batang hidung nya saja, tapi mana existensinya?
Namun yang sering kita banggakan adalah kita itu besar . tapi tidak tahu besar apanya, yang jelas besar otanya. Yang menjadi kebanggakan kita sekarang adalah IMM itu GUEDE banget, alias GUE deh banget, nusantaraisme, nasionalisasi, isnot otonom aja, namun kita tidak melihat lebih dalam ke lubuk hati IMM itu sendiri, bahwa kita hanyalah sekadar gaung yang besar, tapi khittahnya dalam penanaman idiologi bagai manusia kehilangan kaki sebelah, hanya bisa duduk di kursi roda, tidak bisa untuk berlari mencapai garda terdepan umat manusia.
Untuk itu perlu adanya pengaturan strategi menuju langkah ideal kedepan, bagaimana follow nya IMM, sehingga kita tidak hanya mumpung nama saja dalam dunia persyarikatan, dunia kelam perjuangan . yang nota bene kita saling menyalahkan antar sesama dalam ikatan yang satu,
Yang menjadi permasalahan kita sekarang adalah mampukah kita menyatukan kaca yang pecah, menyulam kembali benang yang kusut? Untuk itu biarkan mereka berkembang biak pianak menentukan arah sendiri dengan tidak melupakan jati diri yang keIMMannya, dengan kata lain tidak murtad dari ideology yang dipegang dalam pengukuhan ikatan. Karena kehidupan IMM kedepan adalah mitology yang bakal kita hadapi bukan sejarah masa lalu yang telah tenggelam lapuk dimakan usia yang hanya bisa di kenang.
Dalam hal ini Revitalisasi kader ikatan sangatlah penting untuk menuju garda kejayaan pencerahan, oleh sebab itu untuk menindak lanjuti semua persoalan yang kita hadapi maka perlu adanya grand strategy langakah kita (IMM) kedepan, apakah kita akan terus jalan di tempat? Atau bercerita pangjang mengenang romansa masa silam yang jaya? Atau mungkin kita akan menuju kehancuran dan bahkan mati suri dan nyaris tanpa nyawa ?
GRAND STRATEGY LANGKAH IMM KEDEPAN
Menindak lanjuti problema yang ada dlam ikatan , baik otonom atau pun nasional perlu strategy jitu yang musti di akseskan terlebih dahulu apa sebenarnya yang terjadi dengan IMM, mati suri atau hanya pingsan sementara? Atau masih tertidur dan terlena dengan mimpi yang panjang, berkisah tentang masa klasik bercerita tentang kejayaan masa majapahit.
1. Meningkatkan Kompetensi Kader
IMM merupakan organisasi otonom produk muda muhammadiyah yang bakal menjadi penerus langkah perjuangan muhammadiyah ataupun aisyiyah. Kader-kader penerus perjuangan yang handal, memiliki nilai-nilai dasar dalam memahami perjuangan ikatan. Oleh sebab itu dalam pengkaderan pun musti di tanam nilai-nilai ikatan baik secara tektual maupun secara kontektual, dan nilai-nilai islam yang menjadi pedoman dalam ikatan maupun persyarikatan, sehingga ikhtiar yang menghinggapi tidak hanya putus nyambung, tapi bahkan ikhtiar yang lebih optimal, sehingga rasa keterikatan pada IMM menjadi kompeten, tidak hanya sebuah persepsi saja, tetapi lebih dari itu IMM menjadi ujung tombak dari sebuah perjuangan, dan cita-cita
Untuk itu dalam mengoptimalkan ikhtiar ini kader musti di kenalkan terlebih dahulu misi, visi dan landasan serta tujuan ikatan, nilai-nilai keislaman yang menjadi basis dari ikatan adalah langkah awal pengenalan jati diri ikatan pada kader, dengan kata lain bagaimana menanamkan nilai ideal ikata pada kader yang merupakan penerus perjuangan persyrakatan
2. Membangun Sinergisitas
IMM ada tidak hanya dari basis satu area, tapi lebih dari itu, lingkup nusantara, dari sabang sampai merauke yang berjajar dengan pulau-pulau yang musti di satukan dalam sebuah kata ikatan maupun persyarikatan dalam muhammadiyah itu sendiri.
Oleh sebab itu adanya benturan ataupun ada satu yang rusak maka rusak semuanya, dengan kata lain satu yang broke maka yang lain juga kena imbasnya. So, kerinci yang terkikis maka DPP akan kena batunya, akhirnya lari pada lingkup nusantara.
Maju mundurnya IMM juga tidak terlepas dari kinerja daerah maupun cabang beserta anak-anaknya. Gaungnya IMM pun dikarenakan adanya radix (akarnya) yang bercabang dan menjalar. Kekuatan IMM yang besar karena dipengaruhi oleh dukungan kekuatan yang kecil, tanpa adanya DPD, DPC, atau anak cabang sebagainya, IMM juga akan rapuh dan tanpa power yang jelas, pincang dalam perjalanan.
Oleh sebab itu untuk menguatkan kembali (revitalisasi) sebuah ikatn maka perlu sinergi seluruh pimpinan baik pusat, daerah, maupun cabang dan komisariat. Sinergis atas kesamaan nilai-nilai ideal dalam membentuk kesatuan langkah yang bukan di atas kepentingan. Dimana sinergis dibangun di atas semangat ukhuwah, dengan kokohnya ukhuwah maka akan terbentuk kekuatan sebagaia gerakan. Untuk itu IMM tidak akan bisa menjadi besar kecuali dengan dukungan dan kekuatan dari cabang.
3. Transformsi Kader
Transpormasi kader merupakan peran kunci dalam gerakan pencerahan. Jadi bagaimana bentuk dan pola IMM kedepan adalah arah sebuah perubahan dari dinamika keterpurukan. karena IMM tidak hanya bergerak lintas ikatan buta tapi lintas organisasi, bagaimana imm mengarahkan kader ikatan nya lebih lanjut. Akan diKemanakah arus yang di tuju, adakah hanya sebuah lembaga saja tanpa penanaman modal dan pembengkakan ideology
Sepertinya hanya akan menghabiskan waktu saja bila seandainya kader IMM yang begitu besar menjadi petapa dalam arus kemajemukan dan pragmatis. Haruskah IMM hanya merupakan sebuah kangguru kecil yang bergendongan pada induknya. Bagaimana IMM mencari perubahan dalam sosialnya, bagaimana berada di atas gelombang arus yang berbeda.
IMM tidak hanya bergerak dalam konsep jami’iyah saja tapi jamaah. Dalam konsep ini IMM memegang peranan penting untuk menanamkan ideology, tanpa membawa logo ikatan. Dengan kata lain IMM tidak hanya bernyanyi tapi juga menari oleh sebab itu bagaimana membumi kan IMM yang masih terkatung di awang-awang atau bahkan masih hanya sekadar sebuah gaung yang belum bernaung di
IDENTITAS SANTRI KOTA
IMM
Progresifitas
Social movement
Agent of
historical change
Liberation Transendent Humanism
Amar ma’ruf
nahyi mungkat
pencerahan
kahiru ummah
best society
4. Mobilisasi Kader
Kemanakah kader IMM akan kita arahkan ? berdayakan? Apakah cukup hanya sebagai pengemis berdasi atau kemana ? Yang jelas adalah dimana kader akan kita mobilisasikan, bernaung di AUM atau hanya sebagai
5. Pemantapan Pergerakan
Merupakan basis solidaritas da kekuat
Profil penulis
1. Kabid kader imm kerinci 2004-2006
2. Kabid sosek imm kerinci 2006-2007
3. Direktur Media Dan Publikasi PMI (pena muda indonesia) wilayah jambi
4. Teater sang surya STAIN Kerinci
5. Teater Bias Fajar AMM Kerinci
6. Pelatih dan pembina teater siklalo kerinci
7. Sekretaris MPM STAIN Kerinci 2006-2007
8. Pengurus BEM STAIN Kerinci Biro Pendidikan dan Intelektual 2005-2006
9. sekretaris Kewanitaan HMJ Tar STAIN Kerinci
10. IJM (Ikatan Jurnalis Muhammadiyah ) Kerinci
11. Sekretaris Bulletin Fajar AMM Kerinci
12. Direktur Utama Bulletin Aufklarung Kerinci
13. Sekretaris FLP Kerinci Wilayah Jambi
14. Pendiri dan Direktur Exekutif GIE (Generasi Islam Extravaganza) kerinci
15. sekretaris FORSIF (Forum Studi islam konserfatif ) kerinci
16. de le le ( dan lupa lagi)
Oleh Dewi Trinoka2
PROLOG
Lahirnya IMM tidak hanya sekadar merupakan sebuah ikatan otonom yang bergerak dalam tiga ranah saja dlam komptensi tektualnya saja dalam persyarikatan muhammadiyah, tetapi lebih jauh dari itu secara kontektualnya pun IMM di lahir kan sebagai rekonstruksioner pergerakan kaum muda
Dalam perjalanannya menduduki usia yag kian karatan, menjelang hari tua yang kian menjemput, yang ternyata IMM semakin termakan arus masa tuanya dalam perjalanan yang kian lapuk. Ikatan besar ini bagai menguap di siang bolong, terlena dengan mimpi indah masa lalu yang romantisme, terlarut dengan kejayaan abad klasik , tetapi tidak bangun dari keterpurukan yang hampir saja menyentuh mau, mengenang kisah romansa dengan cerita yang menggebu tanpa aplikasi reail, apakah seperti ini yang kita inginkan dalam ikatan besar ini?
DPD Aceh yang semakin jauh ke Sabang. DPD Riau yang entah di mana rimbanya, DPD jambi yang bagai benang kusut tanpa nyawa, bagai kerakap tumbuh di batu, hidup segan mati tak mau, DPD Bengkulu yang hampir mati suri, nyaris tanpa nyawa, bagai hantu menembus kehidupan hanya ada batang hidung nya saja, tapi mana existensinya?
Namun yang sering kita banggakan adalah kita itu besar . tapi tidak tahu besar apanya, yang jelas besar otanya. Yang menjadi kebanggakan kita sekarang adalah IMM itu GUEDE banget, alias GUE deh banget, nusantaraisme, nasionalisasi, isnot otonom aja, namun kita tidak melihat lebih dalam ke lubuk hati IMM itu sendiri, bahwa kita hanyalah sekadar gaung yang besar, tapi khittahnya dalam penanaman idiologi bagai manusia kehilangan kaki sebelah, hanya bisa duduk di kursi roda, tidak bisa untuk berlari mencapai garda terdepan umat manusia.
Untuk itu perlu adanya pengaturan strategi menuju langkah ideal kedepan, bagaimana follow nya IMM, sehingga kita tidak hanya mumpung nama saja dalam dunia persyarikatan, dunia kelam perjuangan . yang nota bene kita saling menyalahkan antar sesama dalam ikatan yang satu,
Yang menjadi permasalahan kita sekarang adalah mampukah kita menyatukan kaca yang pecah, menyulam kembali benang yang kusut? Untuk itu biarkan mereka berkembang biak pianak menentukan arah sendiri dengan tidak melupakan jati diri yang keIMMannya, dengan kata lain tidak murtad dari ideology yang dipegang dalam pengukuhan ikatan. Karena kehidupan IMM kedepan adalah mitology yang bakal kita hadapi bukan sejarah masa lalu yang telah tenggelam lapuk dimakan usia yang hanya bisa di kenang.
Dalam hal ini Revitalisasi kader ikatan sangatlah penting untuk menuju garda kejayaan pencerahan, oleh sebab itu untuk menindak lanjuti semua persoalan yang kita hadapi maka perlu adanya grand strategy langakah kita (IMM) kedepan, apakah kita akan terus jalan di tempat? Atau bercerita pangjang mengenang romansa masa silam yang jaya? Atau mungkin kita akan menuju kehancuran dan bahkan mati suri dan nyaris tanpa nyawa ?
GRAND STRATEGY LANGKAH IMM KEDEPAN
Menindak lanjuti problema yang ada dlam ikatan , baik otonom atau pun nasional perlu strategy jitu yang musti di akseskan terlebih dahulu apa sebenarnya yang terjadi dengan IMM, mati suri atau hanya pingsan sementara? Atau masih tertidur dan terlena dengan mimpi yang panjang, berkisah tentang masa klasik bercerita tentang kejayaan masa majapahit.
1. Meningkatkan Kompetensi Kader
IMM merupakan organisasi otonom produk muda muhammadiyah yang bakal menjadi penerus langkah perjuangan muhammadiyah ataupun aisyiyah. Kader-kader penerus perjuangan yang handal, memiliki nilai-nilai dasar dalam memahami perjuangan ikatan. Oleh sebab itu dalam pengkaderan pun musti di tanam nilai-nilai ikatan baik secara tektual maupun secara kontektual, dan nilai-nilai islam yang menjadi pedoman dalam ikatan maupun persyarikatan, sehingga ikhtiar yang menghinggapi tidak hanya putus nyambung, tapi bahkan ikhtiar yang lebih optimal, sehingga rasa keterikatan pada IMM menjadi kompeten, tidak hanya sebuah persepsi saja, tetapi lebih dari itu IMM menjadi ujung tombak dari sebuah perjuangan, dan cita-cita
Untuk itu dalam mengoptimalkan ikhtiar ini kader musti di kenalkan terlebih dahulu misi, visi dan landasan serta tujuan ikatan, nilai-nilai keislaman yang menjadi basis dari ikatan adalah langkah awal pengenalan jati diri ikatan pada kader, dengan kata lain bagaimana menanamkan nilai ideal ikata pada kader yang merupakan penerus perjuangan persyrakatan
2. Membangun Sinergisitas
IMM ada tidak hanya dari basis satu area, tapi lebih dari itu, lingkup nusantara, dari sabang sampai merauke yang berjajar dengan pulau-pulau yang musti di satukan dalam sebuah kata ikatan maupun persyarikatan dalam muhammadiyah itu sendiri.
Oleh sebab itu adanya benturan ataupun ada satu yang rusak maka rusak semuanya, dengan kata lain satu yang broke maka yang lain juga kena imbasnya. So, kerinci yang terkikis maka DPP akan kena batunya, akhirnya lari pada lingkup nusantara.
Maju mundurnya IMM juga tidak terlepas dari kinerja daerah maupun cabang beserta anak-anaknya. Gaungnya IMM pun dikarenakan adanya radix (akarnya) yang bercabang dan menjalar. Kekuatan IMM yang besar karena dipengaruhi oleh dukungan kekuatan yang kecil, tanpa adanya DPD, DPC, atau anak cabang sebagainya, IMM juga akan rapuh dan tanpa power yang jelas, pincang dalam perjalanan.
Oleh sebab itu untuk menguatkan kembali (revitalisasi) sebuah ikatn maka perlu sinergi seluruh pimpinan baik pusat, daerah, maupun cabang dan komisariat. Sinergis atas kesamaan nilai-nilai ideal dalam membentuk kesatuan langkah yang bukan di atas kepentingan. Dimana sinergis dibangun di atas semangat ukhuwah, dengan kokohnya ukhuwah maka akan terbentuk kekuatan sebagaia gerakan. Untuk itu IMM tidak akan bisa menjadi besar kecuali dengan dukungan dan kekuatan dari cabang.
3. Transformsi Kader
Transpormasi kader merupakan peran kunci dalam gerakan pencerahan. Jadi bagaimana bentuk dan pola IMM kedepan adalah arah sebuah perubahan dari dinamika keterpurukan. karena IMM tidak hanya bergerak lintas ikatan buta tapi lintas organisasi, bagaimana imm mengarahkan kader ikatan nya lebih lanjut. Akan diKemanakah arus yang di tuju, adakah hanya sebuah lembaga saja tanpa penanaman modal dan pembengkakan ideology
Sepertinya hanya akan menghabiskan waktu saja bila seandainya kader IMM yang begitu besar menjadi petapa dalam arus kemajemukan dan pragmatis. Haruskah IMM hanya merupakan sebuah kangguru kecil yang bergendongan pada induknya. Bagaimana IMM mencari perubahan dalam sosialnya, bagaimana berada di atas gelombang arus yang berbeda.
IMM tidak hanya bergerak dalam konsep jami’iyah saja tapi jamaah. Dalam konsep ini IMM memegang peranan penting untuk menanamkan ideology, tanpa membawa logo ikatan. Dengan kata lain IMM tidak hanya bernyanyi tapi juga menari oleh sebab itu bagaimana membumi kan IMM yang masih terkatung di awang-awang atau bahkan masih hanya sekadar sebuah gaung yang belum bernaung di
IDENTITAS SANTRI KOTA
IMM
Progresifitas
Social movement
Agent of
historical change
Liberation Transendent Humanism
Amar ma’ruf
nahyi mungkat
pencerahan
kahiru ummah
best society
4. Mobilisasi Kader
Kemanakah kader IMM akan kita arahkan ? berdayakan? Apakah cukup hanya sebagai pengemis berdasi atau kemana ? Yang jelas adalah dimana kader akan kita mobilisasikan, bernaung di AUM atau hanya sebagai
5. Pemantapan Pergerakan
Merupakan basis solidaritas da kekuat
Profil penulis
1. Kabid kader imm kerinci 2004-2006
2. Kabid sosek imm kerinci 2006-2007
3. Direktur Media Dan Publikasi PMI (pena muda indonesia) wilayah jambi
4. Teater sang surya STAIN Kerinci
5. Teater Bias Fajar AMM Kerinci
6. Pelatih dan pembina teater siklalo kerinci
7. Sekretaris MPM STAIN Kerinci 2006-2007
8. Pengurus BEM STAIN Kerinci Biro Pendidikan dan Intelektual 2005-2006
9. sekretaris Kewanitaan HMJ Tar STAIN Kerinci
10. IJM (Ikatan Jurnalis Muhammadiyah ) Kerinci
11. Sekretaris Bulletin Fajar AMM Kerinci
12. Direktur Utama Bulletin Aufklarung Kerinci
13. Sekretaris FLP Kerinci Wilayah Jambi
14. Pendiri dan Direktur Exekutif GIE (Generasi Islam Extravaganza) kerinci
15. sekretaris FORSIF (Forum Studi islam konserfatif ) kerinci
16. de le le ( dan lupa lagi)
selamat atas terpilihnya PC baru IMM kerinci 2009-2010
selamat atas terpilihnnya ketum baru ( hedi rusman, mahsiswa STAIN Keinci jurusan KI smter 6 )sebagai penggerak pergerkan IMM di keinci
semoga dapat menjalankan tugas dengan baik dan progresif, ku slalu mendukung
aku slalu setia membantumu
semoga dapat menjalankan tugas dengan baik dan progresif, ku slalu mendukung
aku slalu setia membantumu
SELAMT ATAS MUSCAB IMM KERINCI
PROPOSAL
PANITIA PELAKSANA
MUSYAWARAH CABANG (MUSYCAB) KE- X
Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM)
A. Landasan Pemikiran
IMM (Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah) merupakan organisasi gerakan mahasiswa sekaligus otonom Muhammadiyah. Dalam sejarah pendiriannya, ada dua alasan dominan IMM dibentuk. Pertama, sebagai respon dan wadah pernjuangan bagi mahasiswa Muhammadiyah atas persoalan bangsa yang dilanda kemelut politik, krisis social yang merembet pada krisis keamanan dan ekonomi pada tahun 60-an. Dan akhirnya direstui oleh mantan Presiden Soekarno dalam tulisan tangannya, “Saya beri restu kepada Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah” tertanggal 14 Maret 1964. Kedua, alasan internal, yakni kebutuhan Muhammadiyah sebagai proses pengkaderan di tingkat Universitas bagi para akademisi muslim, sebagai mana dicitakan oleh KH Ahmad dahlan : “Muhammadiyah sekarang lain dengan Muhammadiyah yang akan datang, maka teruslah kamu bersekolah, menuntut ilmu pengetahuan dimana saja. Jadilah dokter, jadilah Master, Insinyur dan lain-lain, namun kembalilah ke Muhammadiyah” disamping sebagai kader persyarikatan juga merupakan kader umat dan kader bangsa. Tiga pilar gerakan IMM meliputi :Spiritualitas, Intelektualitas dan Humanis/kerakyatan, merupakan suatu kesatuan yang utuh (manunggal) tak terpisahkan, internalisasi dalam setiap pribadi kader IMM sebagai citra diri yang menuntut kepekaan terhadap perubahan dan berani melakukan pembelaan dan pemihakan terhadap kaum “Mustadl’afin” (tertindas) tiga pilar ini senantiasa melakukan kecerdasan aksional (panggilan) melakukan kesalehan social, memperjuangkan keadilan dan tidak terkontaminasi oleh pembusukan moral. Kader-kader IMM tidak termasuk dalam daftar organisasi atau peorangan yang mengeruk kekayaan rakyat atau jaringan gerakan separatisme dan terorisme. Dan faktor Eksternal, yang dimaksudkan factor ini, yaitu factor diluar Muhammadiyah, baik yang terjadi dalam diri umat Islam secara umum, maupun yang terdapat dalam sejarah pergolakan bangsa Indonesia. Yang terjadi dikalangan umat Islam, yaitu masih menyuburnya tradisi-tradisi yang sesungguhnya dan juga tidak lagi sesuai dengan perkembangan zaman. Di sana sini umat Islam, termasuk dikalangan mahasiswanyamasih terlena dengan praktek-praktek peribadatan yang penuh dengan bid’ah, khurafat, dan thayul. Kepercayaan-kepercayaan mantra-mantra para dukun masih membudaya, terhadap fatwa-fatwa para kiyai yang sesungguhnya kadang kala tidak dilandasi dalil-dalil qath’I masih dianggap sebagai fatwa-fatwa para kiyai yang sesungguhnya kadangkala tidak dilandasi dalil-dalil qath’I masih dianggap sebagai fatwa yang suci, dan masih banyak lagi aktifitas ritualis yang mencerminkan siskristik dan bahkan animastik.
Disisi lain, eksistensi IMM sebagai organisasi kemahasiswaan sejatinya harus mampu menunjukkan jati diri dan identitas intelektualnya sehingga dapat diaplikasikan dalam ruang yang lebih konkrit. Hal ini telah diupayakan dalam rangka mengaktualitasasikan, sebagai Angkatan Muda Muhmmadiyah sebagai pioneer tajdid bagi pencerahan umat dan abngsa. Dengan tetap berpegang pada kompetensi tersebut IMM mampu melahirkan kader-kader yang tidak terkontaminasi oleh arus pembusukan moral.
Jika menelaah realitas umat hari ini, memerlukan pemikiran yang serius dan sistemik. Globalisasi yang melanda setiap lini kehidupan bangsa ini ternyata memberikan dampak serius. Pemerintah sebagai agent of development belum mampu memberikan solusi ampuh persoalan tersebut. Demokrasi hanya pada tataran makro, rakyat tidak bisa menikmati makna demokrasi yang sesungguhnya. Berbagai upaya dan terobosan ternyata belum mampu untuk menyelesaikan kemelut dan kebangkrutan bangsa.
Berangkat dari realitas di atas, untuk saat ini IMM tidak boleh terlena dengan prestasi sejarah yang telah ditorehkan, akan tetapi inspirasi trilogy tersebut hendaknya, terealisasi dalam ranah perjuangan.
Oleh karena itu, mjelalui Musyawarah Cabang ke-X Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Kerinci merupakan ajang bagi IMM dalam melakukan konsolidasi organisasi untuk melakukan kajian-kajian komprehensif secara cerdas dan progresif dengan melibatkan semau jajaran kepemimpinan dan IMM dalam lingkup Kabupaten Kerinci sebagai upaya mempertegas identitas, komitmen gerakan untuk menuntaskan agenda pencerahan umat, bangsa dan persyarikatan. Berdasarkan realitas tersebut maka tema yang diangkat adalah:
”TAJDID GERAKAN MEWUJUDKAN KEPEMIMPINAN KAUM MUDA” yang merupakan rekayasa sadar untuk mengevaluasi dan “tajdid gerakan”. Untuk menegaskan identitas dalam mengusung dan menuntaskan agenda pencerahan.
B. Nama Kegiatan
Musyawarah Cabang (MUSYCAB) ke-X Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Kabupaten Kerinci.
C. TEMA
“Tajdid Gerakan Mewujudkan Kepemimpinan Kaum Muda”
D. Landasan Kegiatan
Landasan Institusi :
1. Anggaran Dasar IMM bab IV pasal 12
2. Anggaran Rumah Tangga IMM bab IV pasal 19
Landasan Operasional
1. Keputusan MUSYCAB ke-IX Kabupaten Kerinci
2. Keputusan Rapat Badan Pengurus Harian Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Tanggal 01 Maret 2009
E. Maksud dan Tujuan
Maksud :
1. Mengevaluasi program dan kebijakan Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah periode 2008-2009
2. Mengevaluasi perubahan Struktural Organisasi PC IMM dan system
3. Menetapkan konsolidasi organisasi dan pimpinan untuk pencerahab persyarikatan, umat dan bangsa.
Tujuan :
1. Menetapkan perubahan anggaran dasar (terbatas pada periodesasi)
2. Merumuskan dan menetapkan Garis-garis Besar Haluan Organisasi (GBHO) program kerja dan rekomendasi PC IMM periode 2009-2010.
3. Memilih dan menetapkan kepengurusan PC IMM Kerinci selanjutnya.
F. Waktu dan Tempat
Hari / Tanggal : Sabtu – Minggu, 28-29 Maret 2009
Tempat : Gedung Nasional dan Hotel Mahkota
G. Peserta
Berdasarkan ART IMM tentang permusyawaratan, peserta MUSYCAB ke-X IMM sebagai berikut :
1. PDM Kerinci = 2 orang
2. PC IMM kerinci = 50 orang
3. PK HAMKA = 10 orang
4. PK Ahmad Dahlan = 10 orang
5. PK Sutan Mansyur = 10 orang
6. Peninjau = 8 orang
7. DPD IMM Jambi = 10 orang
TOTAL = 100 orang
H. Anggaran Biaya dan Sumber Dana:
Adapun kebutuhan biaya pada lampiran I, sumber dana terdiri dari :
1. Kas IMM Kerinci
2. Subsidi PDM Kerinci
3. Pemerintah Kabupaten Kerinci
4. Departemen Agama Kabupaten Kerinci
5. Donatur dan sponsorship yang berminat
J. Penutup
Demikianlah proposal ini kami buat dan kami sampaikan kepada semua pihak sebagai informasi awal sekaligus menjadi acuan dalam pelaksanaan MUSYCAB X Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Kerinci.
Billahi Fii Sabilil Haq, Fastabiqul Khairat
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Sungai Penuh, 06 Maret 2009 M
09 Rabiul Awal 1430 H
Mengetahui :
Ketua Umum PC. IMM
Kerinci
PANITIA
KETUA
SEKRETARIS
R O M A HADIAL PUTRA NOVIA SARTIKA
Lampiran 1
I. KESEKRETARIATAN
1. Kertas HVS F4 5 rim @ Rp. 50.000,- Rp. 250.000,-
2. Amplop Rp. 100.000,-
3. Stempel panitia pelaksana Rp. 50.000,-
4. Tinta komputer Rp. 45.000,-
5. Copy Proposal 150 @ Rp. 3.000,- Rp. 450.000,-
6. Copy materi sidang 75 @ Rp. 10.000,- Rp. 750.000,-
7. Copy buku panduan dan Tatib 75 @ 10.000,- Rp. 750.000,-
8. Undangan pembukaan dan penutupan (LUX) 200 @ Rp.3.000,- Rp. 600.000,-
9. Copy Laporan Pertanggung Jawaban 100 @ Rp. 5.000,- Rp. 500.000,-
10.Sticker Musycab Rp. 350.000,-
11.Map Sablon 200 @ Rp. 3000,- Rp. 600.000,-
Jumlah Rp.4.445.000,-
II. PUBDEKDOK
1. Spanduk biasa 5 @ Rp. 150.000,- Rp. 750.000,-
2. Spanduk jumbo 4 @ Rp. 450.000,- Rp. 1.800.000,-
3. Media cetak Rp. 150.000,-
4. Media elektronik Rp. 150.000,-
5. Desain interior persidangan Rp. 450.000,-
6. Desain ruangan Rp. 500.000,-
7. Cuci cetak film 4 rol @ Rp. 60.000,- Rp. 240.000,-
8. Shoting video Rp. 400.000,-
Jumlah Rp.4.440.000,-
III. PERLENGKAPAN, TRANSPORTASI DAN AKOMODASI
1. Sewa gedung + kursi Rp.3.000.000,-
2. Sewa hotel Mahkota Rp.6.000.000,-
3. Sound system dan instrument Rp. 750.000,-
4. Bendera organisasi Rp. 100.000,-
5. Bendera kecil (umbul-umbul) 100 @ Rp. 4.000,- Rp. 400.000,-
6. Id. Card: Panitia, peserta dan Peninjau 400 @ Rp.4.000,- Rp.1.600.000,-
7. Transportasi Peninjau dan Pemateri Rp. 700.000,-
8. Transportasi selama persiapan Rp. 500.000,-
9. Block Note 100 @ Rp. 4.000,- Rp. 300.000,-
10.Sewa leptop dan infokus Rp. 750.000,-
11.Pena 100 @ Rp. 2.000,- Rp. 150.000,-
12. Buku tamu Rp. 30.000,-
Jumlah Rp.14.280.000,-
IV. ACARA DAN PROTOKOLER
1. Antologi puisi dan cerpen Rp. 500.000,-
2. Pentas seni dan hiburan Rp. 700.000,-
Jumlah Rp.1.200.000,-
V. KONSUMSI
1. Snack pembukaan dan penutupan 2 x 400 @ Rp. 3.000,- Rp.2.400.000,-
2. Makan panitia 80 x Rp.8.000,- x 5 kali Rp.3.200.000,-
3. Makan peserta 100 x Rp.8.000,- x 5 kali Rp.2.800.000,-
4. Makan peninjau 50 x Rp.8.000,- Rp.2.000.000,-
5. Snack + coffe break Rp. 350.000,-
6. Makan pemateri Rp. 150.000,-
Jumlah Rp.10.900.000,-
TOTAL
I. Kesekretariatan Rp. 4.445.000,-
II.PUBDEKDOK Rp. 4.440.000,-
III. Perlengkapan, Transportasi dan akomodasi Rp. 14.280.000,-
IV.Acara dan Protokoler Rp. 1.200.000,-
V. Konsumsi Rp. 10.900.000,-
T O T A L K E S E L U R U H A N Rp. 35.265.000,-
Mengetahui :
Ketua Umum PC. IMM
Kerinci
PANITIA
KETUA
BENDAHARA
R O M A HADIAL PUTRA KARLENA
PANITIA PELAKSANA
MUSYAWARAH CABANG (MUSYCAB) KE- X
Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM)
A. Landasan Pemikiran
IMM (Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah) merupakan organisasi gerakan mahasiswa sekaligus otonom Muhammadiyah. Dalam sejarah pendiriannya, ada dua alasan dominan IMM dibentuk. Pertama, sebagai respon dan wadah pernjuangan bagi mahasiswa Muhammadiyah atas persoalan bangsa yang dilanda kemelut politik, krisis social yang merembet pada krisis keamanan dan ekonomi pada tahun 60-an. Dan akhirnya direstui oleh mantan Presiden Soekarno dalam tulisan tangannya, “Saya beri restu kepada Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah” tertanggal 14 Maret 1964. Kedua, alasan internal, yakni kebutuhan Muhammadiyah sebagai proses pengkaderan di tingkat Universitas bagi para akademisi muslim, sebagai mana dicitakan oleh KH Ahmad dahlan : “Muhammadiyah sekarang lain dengan Muhammadiyah yang akan datang, maka teruslah kamu bersekolah, menuntut ilmu pengetahuan dimana saja. Jadilah dokter, jadilah Master, Insinyur dan lain-lain, namun kembalilah ke Muhammadiyah” disamping sebagai kader persyarikatan juga merupakan kader umat dan kader bangsa. Tiga pilar gerakan IMM meliputi :Spiritualitas, Intelektualitas dan Humanis/kerakyatan, merupakan suatu kesatuan yang utuh (manunggal) tak terpisahkan, internalisasi dalam setiap pribadi kader IMM sebagai citra diri yang menuntut kepekaan terhadap perubahan dan berani melakukan pembelaan dan pemihakan terhadap kaum “Mustadl’afin” (tertindas) tiga pilar ini senantiasa melakukan kecerdasan aksional (panggilan) melakukan kesalehan social, memperjuangkan keadilan dan tidak terkontaminasi oleh pembusukan moral. Kader-kader IMM tidak termasuk dalam daftar organisasi atau peorangan yang mengeruk kekayaan rakyat atau jaringan gerakan separatisme dan terorisme. Dan faktor Eksternal, yang dimaksudkan factor ini, yaitu factor diluar Muhammadiyah, baik yang terjadi dalam diri umat Islam secara umum, maupun yang terdapat dalam sejarah pergolakan bangsa Indonesia. Yang terjadi dikalangan umat Islam, yaitu masih menyuburnya tradisi-tradisi yang sesungguhnya dan juga tidak lagi sesuai dengan perkembangan zaman. Di sana sini umat Islam, termasuk dikalangan mahasiswanyamasih terlena dengan praktek-praktek peribadatan yang penuh dengan bid’ah, khurafat, dan thayul. Kepercayaan-kepercayaan mantra-mantra para dukun masih membudaya, terhadap fatwa-fatwa para kiyai yang sesungguhnya kadang kala tidak dilandasi dalil-dalil qath’I masih dianggap sebagai fatwa-fatwa para kiyai yang sesungguhnya kadangkala tidak dilandasi dalil-dalil qath’I masih dianggap sebagai fatwa yang suci, dan masih banyak lagi aktifitas ritualis yang mencerminkan siskristik dan bahkan animastik.
Disisi lain, eksistensi IMM sebagai organisasi kemahasiswaan sejatinya harus mampu menunjukkan jati diri dan identitas intelektualnya sehingga dapat diaplikasikan dalam ruang yang lebih konkrit. Hal ini telah diupayakan dalam rangka mengaktualitasasikan, sebagai Angkatan Muda Muhmmadiyah sebagai pioneer tajdid bagi pencerahan umat dan abngsa. Dengan tetap berpegang pada kompetensi tersebut IMM mampu melahirkan kader-kader yang tidak terkontaminasi oleh arus pembusukan moral.
Jika menelaah realitas umat hari ini, memerlukan pemikiran yang serius dan sistemik. Globalisasi yang melanda setiap lini kehidupan bangsa ini ternyata memberikan dampak serius. Pemerintah sebagai agent of development belum mampu memberikan solusi ampuh persoalan tersebut. Demokrasi hanya pada tataran makro, rakyat tidak bisa menikmati makna demokrasi yang sesungguhnya. Berbagai upaya dan terobosan ternyata belum mampu untuk menyelesaikan kemelut dan kebangkrutan bangsa.
Berangkat dari realitas di atas, untuk saat ini IMM tidak boleh terlena dengan prestasi sejarah yang telah ditorehkan, akan tetapi inspirasi trilogy tersebut hendaknya, terealisasi dalam ranah perjuangan.
Oleh karena itu, mjelalui Musyawarah Cabang ke-X Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Kerinci merupakan ajang bagi IMM dalam melakukan konsolidasi organisasi untuk melakukan kajian-kajian komprehensif secara cerdas dan progresif dengan melibatkan semau jajaran kepemimpinan dan IMM dalam lingkup Kabupaten Kerinci sebagai upaya mempertegas identitas, komitmen gerakan untuk menuntaskan agenda pencerahan umat, bangsa dan persyarikatan. Berdasarkan realitas tersebut maka tema yang diangkat adalah:
”TAJDID GERAKAN MEWUJUDKAN KEPEMIMPINAN KAUM MUDA” yang merupakan rekayasa sadar untuk mengevaluasi dan “tajdid gerakan”. Untuk menegaskan identitas dalam mengusung dan menuntaskan agenda pencerahan.
B. Nama Kegiatan
Musyawarah Cabang (MUSYCAB) ke-X Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Kabupaten Kerinci.
C. TEMA
“Tajdid Gerakan Mewujudkan Kepemimpinan Kaum Muda”
D. Landasan Kegiatan
Landasan Institusi :
1. Anggaran Dasar IMM bab IV pasal 12
2. Anggaran Rumah Tangga IMM bab IV pasal 19
Landasan Operasional
1. Keputusan MUSYCAB ke-IX Kabupaten Kerinci
2. Keputusan Rapat Badan Pengurus Harian Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Tanggal 01 Maret 2009
E. Maksud dan Tujuan
Maksud :
1. Mengevaluasi program dan kebijakan Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah periode 2008-2009
2. Mengevaluasi perubahan Struktural Organisasi PC IMM dan system
3. Menetapkan konsolidasi organisasi dan pimpinan untuk pencerahab persyarikatan, umat dan bangsa.
Tujuan :
1. Menetapkan perubahan anggaran dasar (terbatas pada periodesasi)
2. Merumuskan dan menetapkan Garis-garis Besar Haluan Organisasi (GBHO) program kerja dan rekomendasi PC IMM periode 2009-2010.
3. Memilih dan menetapkan kepengurusan PC IMM Kerinci selanjutnya.
F. Waktu dan Tempat
Hari / Tanggal : Sabtu – Minggu, 28-29 Maret 2009
Tempat : Gedung Nasional dan Hotel Mahkota
G. Peserta
Berdasarkan ART IMM tentang permusyawaratan, peserta MUSYCAB ke-X IMM sebagai berikut :
1. PDM Kerinci = 2 orang
2. PC IMM kerinci = 50 orang
3. PK HAMKA = 10 orang
4. PK Ahmad Dahlan = 10 orang
5. PK Sutan Mansyur = 10 orang
6. Peninjau = 8 orang
7. DPD IMM Jambi = 10 orang
TOTAL = 100 orang
H. Anggaran Biaya dan Sumber Dana:
Adapun kebutuhan biaya pada lampiran I, sumber dana terdiri dari :
1. Kas IMM Kerinci
2. Subsidi PDM Kerinci
3. Pemerintah Kabupaten Kerinci
4. Departemen Agama Kabupaten Kerinci
5. Donatur dan sponsorship yang berminat
J. Penutup
Demikianlah proposal ini kami buat dan kami sampaikan kepada semua pihak sebagai informasi awal sekaligus menjadi acuan dalam pelaksanaan MUSYCAB X Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Kerinci.
Billahi Fii Sabilil Haq, Fastabiqul Khairat
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Sungai Penuh, 06 Maret 2009 M
09 Rabiul Awal 1430 H
Mengetahui :
Ketua Umum PC. IMM
Kerinci
PANITIA
KETUA
SEKRETARIS
R O M A HADIAL PUTRA NOVIA SARTIKA
Lampiran 1
I. KESEKRETARIATAN
1. Kertas HVS F4 5 rim @ Rp. 50.000,- Rp. 250.000,-
2. Amplop Rp. 100.000,-
3. Stempel panitia pelaksana Rp. 50.000,-
4. Tinta komputer Rp. 45.000,-
5. Copy Proposal 150 @ Rp. 3.000,- Rp. 450.000,-
6. Copy materi sidang 75 @ Rp. 10.000,- Rp. 750.000,-
7. Copy buku panduan dan Tatib 75 @ 10.000,- Rp. 750.000,-
8. Undangan pembukaan dan penutupan (LUX) 200 @ Rp.3.000,- Rp. 600.000,-
9. Copy Laporan Pertanggung Jawaban 100 @ Rp. 5.000,- Rp. 500.000,-
10.Sticker Musycab Rp. 350.000,-
11.Map Sablon 200 @ Rp. 3000,- Rp. 600.000,-
Jumlah Rp.4.445.000,-
II. PUBDEKDOK
1. Spanduk biasa 5 @ Rp. 150.000,- Rp. 750.000,-
2. Spanduk jumbo 4 @ Rp. 450.000,- Rp. 1.800.000,-
3. Media cetak Rp. 150.000,-
4. Media elektronik Rp. 150.000,-
5. Desain interior persidangan Rp. 450.000,-
6. Desain ruangan Rp. 500.000,-
7. Cuci cetak film 4 rol @ Rp. 60.000,- Rp. 240.000,-
8. Shoting video Rp. 400.000,-
Jumlah Rp.4.440.000,-
III. PERLENGKAPAN, TRANSPORTASI DAN AKOMODASI
1. Sewa gedung + kursi Rp.3.000.000,-
2. Sewa hotel Mahkota Rp.6.000.000,-
3. Sound system dan instrument Rp. 750.000,-
4. Bendera organisasi Rp. 100.000,-
5. Bendera kecil (umbul-umbul) 100 @ Rp. 4.000,- Rp. 400.000,-
6. Id. Card: Panitia, peserta dan Peninjau 400 @ Rp.4.000,- Rp.1.600.000,-
7. Transportasi Peninjau dan Pemateri Rp. 700.000,-
8. Transportasi selama persiapan Rp. 500.000,-
9. Block Note 100 @ Rp. 4.000,- Rp. 300.000,-
10.Sewa leptop dan infokus Rp. 750.000,-
11.Pena 100 @ Rp. 2.000,- Rp. 150.000,-
12. Buku tamu Rp. 30.000,-
Jumlah Rp.14.280.000,-
IV. ACARA DAN PROTOKOLER
1. Antologi puisi dan cerpen Rp. 500.000,-
2. Pentas seni dan hiburan Rp. 700.000,-
Jumlah Rp.1.200.000,-
V. KONSUMSI
1. Snack pembukaan dan penutupan 2 x 400 @ Rp. 3.000,- Rp.2.400.000,-
2. Makan panitia 80 x Rp.8.000,- x 5 kali Rp.3.200.000,-
3. Makan peserta 100 x Rp.8.000,- x 5 kali Rp.2.800.000,-
4. Makan peninjau 50 x Rp.8.000,- Rp.2.000.000,-
5. Snack + coffe break Rp. 350.000,-
6. Makan pemateri Rp. 150.000,-
Jumlah Rp.10.900.000,-
TOTAL
I. Kesekretariatan Rp. 4.445.000,-
II.PUBDEKDOK Rp. 4.440.000,-
III. Perlengkapan, Transportasi dan akomodasi Rp. 14.280.000,-
IV.Acara dan Protokoler Rp. 1.200.000,-
V. Konsumsi Rp. 10.900.000,-
T O T A L K E S E L U R U H A N Rp. 35.265.000,-
Mengetahui :
Ketua Umum PC. IMM
Kerinci
PANITIA
KETUA
BENDAHARA
R O M A HADIAL PUTRA KARLENA
komitmen
OPTIMALISASI IKHTIAR
(KOMITMEN PADA PILIHAN)
Oleh : Dewi Trinoka*
Dalam kehidupan di dunia, kebebasan untuk memilih adalah bagian dari anugerah Tuhan untuk manusia. Manusia di hadapkan pada berbagai pilihan yang musti di pilih. Dan manusiapun bebas untuk memilih apa yang menjadi pilihannya. Demikrasi dalam berbagai hal adalah lumrah bagi setiap penghuni bumi yang fana ini, yang jelas adalah pemahaman ataupun esensi dari apa yang dipilih.
Akan tetapi, pilihannya yang pertama haruslah diputuskan sejauh menyangkut apa yang baik dan apa yang buruk. Kemudian ia harus mampu menempatkan diri di salah satu pihak, yang baik atau yang buruk. Kalau seseorang telah menempatkan apa yang baik atau yang buruk, yaitu setelah ia memilih satu di antara keduanya, atau bahkan antara keseluruhan dari pilihannya, barulah putusan-putusan menjadi termakna.
Untuk memilih dan membuat keputusan itu, manusia bebas, dalam arti kata ia harus mempu mempertanggung jawaban dirinya atas keputusan yang diambil. Pertanggung jawaban dalam pilihan adalah sebuah komitmen pada apa yang kita pilih, yaitu suatu keteguhan dimana kepercayaan dan kesetiaan untuk terus menerus melaksanakan tugas da kewajiban, walaupun ada hambatan dan tantangan yang menghadang.
Namun, setiap pilihan yang kita pilih memiliki konsekwensi dan risiko bagi yang menganut dan mengikutinya. Karena komitmen pada pilihan adalah syarat bagi siapa saja yang ingin meraih kesuksesan dalam kehidupan. Lebih dari itu, komitmen pada pilihan akan menghasilkan sesuatu yang tak terduga pada apa yang kita kerjakan.
Oleh sebab itu dalam menentukan sebuah pilihan sangatlah tergantung kepada tingkat kesadaran. Ada tiga tingkat kesadaran yang memepengaruhi sebuah pilihan, yaitu :
1. Tidak sadar : orang yang menentukan pilihan karena ikut-ikutan / terpaksa. Orang seperti ini memiliki keteguhan yang sangat lemah dan susah untuk di harapkan mencapai kesuksesan, kecuali bila ia mengalami perubahan dalam prosesnya.
2. Sadar secara rasional : orang yang sat menentukan sebuah pilihan telah mempertimbangkan secara matang, mengetahui segala risiko yang akan di hadapi, tetapi dengan pemahaman yang kering dan tidak bertenaga. Orang seperti ini memiliki keteguhan, namun keteguhannya belum cukup untuk bisa meraih kesuksesan.
3. Sadar secara rasional dan emosional : orang yang saat menentukan sebuah pilihan , selain telah mempertimbangkannya secara matang, mengetahui segala risiko yang akan di hadapinya, menambahkan juga kekuatan emosi atas pilihan itu. Inilah pilihan yang paling tepat. Memilih dengan kesadaran seperti ini akan memberikan pilihan yang tepat sekaligus menghadirkan rasa cinta atas pilihan tersebut. Sehingga akan memunculkan motivasi yang kuat dan ketahanan terhadap gelombang , rintangan dan hambatan yang nantinya datang. Pilihan dan keteguhan menjalaninya akan menciptakan keajaiban yang mengantarkannya meraih kesuksesan.
Misalkan saja dalam memilih pekerjaan, yang mana yang mustinya dipilih dan yang mana yang tepat bagi seseorang. Pilihan ini adalah titik awal yang penting dalam upaya meraih kesuksesan. Namun tak ada jaminan pasti meraih sukses bila tidak cukup teguh dan setia meniti jalan sukses itu.
Oleh sebab itu yang musti di lakukan untuk meningkatkan kesetiaan dan keteguhan dalam sebuah pilihan adalah :
Tingkatkan keyakinan terhadap system. Keraguan atau lemahnya keyakinan adalah sumber kagagalan. Hindari pertanyaan-pertanyaan yang bisa meningkatkan keraguan, sebaiknya tumbuhkan dan kuatkan keyakinan dengan semakin meningkatkan informasi yang diterima dan pemahaman yang benar
Temukan seseorang yang telah sukses sebagai model panutan untuk menambah keyakinan diri, cari satu atau beberapa orang yang telah sukses dan dekat kan diri secara fisik dan mental kepada mereka. Ciptakan hubungan batin yang kuat antara kita dan model panutan sehingga kita termotivasi untuk sukses.
Nikmati “perjalanan”. Ibarat melakukan perjalanan ke suatu tempat, berbagai keindahan, seperti juga berbagai rintangan pasti akan di tenui sepanjang jalan. Hanya dengan keteguhan hati kita akan bersyukur saat bertemu kemudahan dan kesenangan dan tidak menyerah ketika mendapatkan kesulitan, sehingga sampai ke tujuan.
Ciptakan kesuksesan-kesuksesan antara. Keberhasilan-keberhasilan kecil yang kita raih adalah sumber keteguhan utama. Misalkan saja dalam memilih bisnis, jika kita sukses mendapatkan prestasi , maka kita akan yakin bahwa bisnis yang kita pilih bisa di andalkan. Tidak hanya sampai disini, bila kita telah mendapatkan prestasi yang lebih maka kita akan memilki keyakinan lebih lagi terhadap bisnis yang di pilih tersebut. Ciptakan terus sukses-sukses kecil yang akan semakin meneguhkan langkah untuk mencapai tujuan yang lebih besar dalam sebuah pilihan.
Oleh sebab itu mengoptimalkan ikhtiar merupakan hal awal dalam mencapai target akhir, karena memulai dari hal yang kecil adalah suatu proses yang memiliki makna tersendiri bagi penakluknya.
Profil penulis :
1. Ketua Umum GIE ( Generasi Islam Extravaganza) Kerinci
2. Sekretaris MPM STAIN Kerinci 2005-2006
3.
(KOMITMEN PADA PILIHAN)
Oleh : Dewi Trinoka*
Dalam kehidupan di dunia, kebebasan untuk memilih adalah bagian dari anugerah Tuhan untuk manusia. Manusia di hadapkan pada berbagai pilihan yang musti di pilih. Dan manusiapun bebas untuk memilih apa yang menjadi pilihannya. Demikrasi dalam berbagai hal adalah lumrah bagi setiap penghuni bumi yang fana ini, yang jelas adalah pemahaman ataupun esensi dari apa yang dipilih.
Akan tetapi, pilihannya yang pertama haruslah diputuskan sejauh menyangkut apa yang baik dan apa yang buruk. Kemudian ia harus mampu menempatkan diri di salah satu pihak, yang baik atau yang buruk. Kalau seseorang telah menempatkan apa yang baik atau yang buruk, yaitu setelah ia memilih satu di antara keduanya, atau bahkan antara keseluruhan dari pilihannya, barulah putusan-putusan menjadi termakna.
Untuk memilih dan membuat keputusan itu, manusia bebas, dalam arti kata ia harus mempu mempertanggung jawaban dirinya atas keputusan yang diambil. Pertanggung jawaban dalam pilihan adalah sebuah komitmen pada apa yang kita pilih, yaitu suatu keteguhan dimana kepercayaan dan kesetiaan untuk terus menerus melaksanakan tugas da kewajiban, walaupun ada hambatan dan tantangan yang menghadang.
Namun, setiap pilihan yang kita pilih memiliki konsekwensi dan risiko bagi yang menganut dan mengikutinya. Karena komitmen pada pilihan adalah syarat bagi siapa saja yang ingin meraih kesuksesan dalam kehidupan. Lebih dari itu, komitmen pada pilihan akan menghasilkan sesuatu yang tak terduga pada apa yang kita kerjakan.
Oleh sebab itu dalam menentukan sebuah pilihan sangatlah tergantung kepada tingkat kesadaran. Ada tiga tingkat kesadaran yang memepengaruhi sebuah pilihan, yaitu :
1. Tidak sadar : orang yang menentukan pilihan karena ikut-ikutan / terpaksa. Orang seperti ini memiliki keteguhan yang sangat lemah dan susah untuk di harapkan mencapai kesuksesan, kecuali bila ia mengalami perubahan dalam prosesnya.
2. Sadar secara rasional : orang yang sat menentukan sebuah pilihan telah mempertimbangkan secara matang, mengetahui segala risiko yang akan di hadapi, tetapi dengan pemahaman yang kering dan tidak bertenaga. Orang seperti ini memiliki keteguhan, namun keteguhannya belum cukup untuk bisa meraih kesuksesan.
3. Sadar secara rasional dan emosional : orang yang saat menentukan sebuah pilihan , selain telah mempertimbangkannya secara matang, mengetahui segala risiko yang akan di hadapinya, menambahkan juga kekuatan emosi atas pilihan itu. Inilah pilihan yang paling tepat. Memilih dengan kesadaran seperti ini akan memberikan pilihan yang tepat sekaligus menghadirkan rasa cinta atas pilihan tersebut. Sehingga akan memunculkan motivasi yang kuat dan ketahanan terhadap gelombang , rintangan dan hambatan yang nantinya datang. Pilihan dan keteguhan menjalaninya akan menciptakan keajaiban yang mengantarkannya meraih kesuksesan.
Misalkan saja dalam memilih pekerjaan, yang mana yang mustinya dipilih dan yang mana yang tepat bagi seseorang. Pilihan ini adalah titik awal yang penting dalam upaya meraih kesuksesan. Namun tak ada jaminan pasti meraih sukses bila tidak cukup teguh dan setia meniti jalan sukses itu.
Oleh sebab itu yang musti di lakukan untuk meningkatkan kesetiaan dan keteguhan dalam sebuah pilihan adalah :
Tingkatkan keyakinan terhadap system. Keraguan atau lemahnya keyakinan adalah sumber kagagalan. Hindari pertanyaan-pertanyaan yang bisa meningkatkan keraguan, sebaiknya tumbuhkan dan kuatkan keyakinan dengan semakin meningkatkan informasi yang diterima dan pemahaman yang benar
Temukan seseorang yang telah sukses sebagai model panutan untuk menambah keyakinan diri, cari satu atau beberapa orang yang telah sukses dan dekat kan diri secara fisik dan mental kepada mereka. Ciptakan hubungan batin yang kuat antara kita dan model panutan sehingga kita termotivasi untuk sukses.
Nikmati “perjalanan”. Ibarat melakukan perjalanan ke suatu tempat, berbagai keindahan, seperti juga berbagai rintangan pasti akan di tenui sepanjang jalan. Hanya dengan keteguhan hati kita akan bersyukur saat bertemu kemudahan dan kesenangan dan tidak menyerah ketika mendapatkan kesulitan, sehingga sampai ke tujuan.
Ciptakan kesuksesan-kesuksesan antara. Keberhasilan-keberhasilan kecil yang kita raih adalah sumber keteguhan utama. Misalkan saja dalam memilih bisnis, jika kita sukses mendapatkan prestasi , maka kita akan yakin bahwa bisnis yang kita pilih bisa di andalkan. Tidak hanya sampai disini, bila kita telah mendapatkan prestasi yang lebih maka kita akan memilki keyakinan lebih lagi terhadap bisnis yang di pilih tersebut. Ciptakan terus sukses-sukses kecil yang akan semakin meneguhkan langkah untuk mencapai tujuan yang lebih besar dalam sebuah pilihan.
Oleh sebab itu mengoptimalkan ikhtiar merupakan hal awal dalam mencapai target akhir, karena memulai dari hal yang kecil adalah suatu proses yang memiliki makna tersendiri bagi penakluknya.
Profil penulis :
1. Ketua Umum GIE ( Generasi Islam Extravaganza) Kerinci
2. Sekretaris MPM STAIN Kerinci 2005-2006
3.
Sabtu, 14 Maret 2009
Langganan:
Postingan (Atom)